
WISATA APUAN
Travelling - Healing - Rafting
TIBUMANA

Tibumana Waterfall merupakan Objek Wisata Air Terjun yang berada di Br. Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali. Objek Wisata Air Terjun Tibumana di Susut Bangli Bali adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.Objek Wisata Air Terjun Tibumana di Susut Bangli Bali memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota Bangli tidak mengunjungi Objek Wisata Air Terjun Tibumana di Susut Bangli, Bali yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut. Adapun luas dari Air Terjun Tibumana adalah 50 are. Yang menjadi daya Tarik dari wisata Air Terjun Tibumana keunikaan adalah dari tempat dan juga warna airnya, sehingga membuat para penggunjung itu merasa tertarik dengan keberadaan wisata alam tersebut.Objek Wisata Air Terjun Tibumana di Susut Bangli Bali sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari libur lainnya. Keindahan Objek Wisata Air Terjun Tibumana di Susut Bangli, Bali ini sangatlah baik bagi yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Bangli di kota Bangli.Untuk bisa sampai ke sini, para pengunjung harus melewati puluhan anak tangga. Jalan yang sedikit terjal sementara ini dibuatkan tangga dari kayu. Memang membutuhkan perjuangan yang ekstra, namun kelelahan itu akan terbayar saat pengunjung tiba di lokasi. Tebing-tebing yang diselimuti lumut hijau, air terjun jernih serta tibu (palung sungai yang dalam) berwarna biru menjadi perpaduan yang menarik.
TEGAL ALANG - ALANG

Wisata Tegalalang (Tegal Alang-Alang) merupakan Daya Tarik Wisata yang berada di perbatasan antara Gianyar dan banjar Bangun Lemah Kangin. Pada intinya tegalalang ini milik desa adat Bangun Lemah Kangin dan status tanahnya juga milik masyarakat Bangun Lemah Kangin. Adapun luas tanah dari tegalalang ini dalam sertifikat 4, 7 H.Tegal Alang- Alang merupakan Obyek Wisata yang menyuguhkan pemandangan persawahan yang ditumbuhi dengan tanaman Alang-Alang yang sangat luas, pemandangan yang luas dan asri ini menjadi daya Tarik wisatawan untuk berkunjung ketegalalang (tegal alang-alang) terutama untuk berfoto-foto serta menikmati pemandangan alang – alang yang tumbuh secara alami.Bagi yang berkunjung ke tegalalang ini tidak ada larangan secara tertulis akan tetapi larangan tersebut di sampaikan secara lisan, kecuali para pengunjungnya mempunyai niat yang tidak baik misalnya mereka membawa sepeda motor ke dalam alang-alang yang menyebankan alang-alang menjadi rusak.
MANGSI RIVER

Yeh Mangsi atau yang dipopulerkan dengan nama Mangsi River merupakan salah satu tempat wisata yang berlokasi di Banjar Apuan Kaja, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangi. Yeh Mangsi wisata alam berupa sumber mata air yang mengeluarkan arang atau tanah hitam yang dipercaya masyarakat sekitar memiliki banyak manfaat. Yeh Mangsi sudah ada sejak lama, namun menjadi sebuah daya tarik wisata sejak tahun 2020 yaitu pada saat kemunculan Covid-19. Para pemuda rantau yang sebagian besar berprofesi di bidang pariwisata dipulangkan akibat pandemi ini, mempunyai ide untuk merintis destinasi alam Yeh Mangsi atau Mangsi River karena merupakan salah satu tempat yang memiliki keunikannya sendiri berupa mangsi atau arang/tanah hitam tersebut. Keberadaan mangsi (arang/tanah hitam) ini terdapat di sebuah goa yang diberi nama goa mangsi. Beberapa khasiat dari mangsi yang dipercaya oleh masyarakat sekitar adalah dapat menyembuhkan penyakit kulit dan menghaluskan kulit. Oleh karena itu, pengunjung yang datang ke Yeh Mangsi akan menyempatkan diri untuk menggosokkan seluruh tubuh hingga wajahnya dengan mangsi, dan juga pengunjung dapat berenang dengan bebas di sungai dengan pesona unik dari tebing disekitarnya.Selain mata air dan tanah hitam, Yeh Mangsi juga menyuguhkan keindahan tebing-tebing alami dan kerindangan rumpun bambu di sepanjang sungai yang pengunjung lalui menuju lokasi Yeh Mangsi. Sungai ini bersumber dari seluruh mata air yang ada di desa Apuan. Perjalanan dari start point (pos awal) hingga lokasi membutuhkan waktu tempuh sekitar 10-15 menit, yang akan terbayar dengan keindahan alam yang diberikan oleh Yeh Mangsi. Akses menuju Yeh Mangsi cukup aman dan memadai, walaupun masih merupakan jalan setapak beralaskan tanah, beberapa anak tangga dan jembatan terbuat dari bambu dan belum permanen. Sebelum sampai di Yeh Mangsi, pengunjung akan menemukan mata air yang dinamai Yeh Pangi salah satu sumber mata air di Desa Apuan yang digunakan masyarakat sebagai sumber air minum sehari-hari, lalu terdapat kolam renang beberapa meter setelah Yeh Pangi.Yeh Mangsi belum terdapat di Google Maps, sehingga pengunjung luar desa dapat melakukannya dengan cara mengarahkan Maps pada kantor Desa Apuan kemudian menanyakan pada masyarakat titik lokasi Yeh Mangsi. Waktu terbaik untuk mengunjungi Yeh Mangsi atau Mangsi River adalah pada pagi hari sebelum pukul 10.00 WITA atau sore hari setelah pukul 15.00 WITA karena pencahayaan di Yeh Mangsi cukup baik dan tidak terlalu panas. Yeh Mangsi merupakan salah satu warisan alam dengan keunikan tersendiri yang harus dijaga kelestariannya.
TIRTA EMPUL

Pura Tirta atau sering disebut dengan Pura Tirta Empul merupakan tempat suci yang berlokasi di Banjar Apuan Kaja, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangi. Pura Tirta Empul adalah tempat suci bagi masyarakat Desa Apuan dengan tiga sumber mata air didalamnya. Para perangkat desa dan masyarakat lebih menekankan bahwa Pura Tirta Empul dijadikan sebagai tempat spiritual daripada tempat wisata karena kesakralan tempat suci tersebut yang telah dijaga hingga saat ini. Sejarah singkat dari Pura Tirta Empul yaitu dahulu saat kekuasaan Raja Tamanbali, Pura Tirta Empul ini dijadikan tempat beryoganya Rsi Markandya ketika berada di Bangli, ditemukannya tiga buah mata air di tempat tersebut lalu diberikan nama Pura Tirta Empul.
Pura Tirta/Pura Tirta Empul ini terdiri dari tiga area atau kawasan pura yaitu utama mandala (jeroan), madya mandala (jaba tengah), dan nista mandala (jaba sisi). Utama mandala adalah tempat persembahyangan masyarakat pada saat piodalan atau hari besar keagamaan, piodalan dilaksanakan pada Buda Wage Merakih dilakukan setiap enam bulan, nyejer (beruntun) selama piodalan berlangsung hanya tiga hari. Madya mandala atau jaba tengah merupakan tempat dua sumber mata air yang berupa taman dengan dua telaga di bagian kiri dan kanan tangga menuju utama mandala. Pada telaga kanan dilengkapi bale agung di tengah telaga. Sedangkan yang kiri tidak ada bale agung. Kedua telaga tersebut sebagai lambang Brahma dan Wisnu. Simbol Brahma yang berisikan bale agung dan simbol Wisnu telaga yang hanya kolamnya saja. Dua sumber mata air yang di jaba tengah digunakan untuk tirta persembahyangan luhur (Dewa Yadnya). Sedangkan di jaba sisi atau nista mandala terdapat satu mata air yang digunakan untuk tirta kateben (Pitra dan Manusa Yadnya), digunakan sebagai pamuput pangabenan atau malukat. Selain itu, mata air yang ada di jaba sisi juga merupakan sumber air minum sehari-hari masyarakat desa Apuan. Tempat pengelukatan ini dibuka untuk umum kepada orang di luar desa Apuan dengan membawa canang atau pejati.
Akses menuju Pura Tirta Empul sudah memadai, karena sudah dibuatkan tangga beton secara permanen oleh pihak desa untuk memudahkan masyarakat dan umat luar desa Apuan yang ingin melukat atau sembahyang ke Pura Tirta Empul. Tidak sedikit umat Hindu dari luar Apuan yang datang untuk melukat dan sembahyang di Pura Tirta Empul ini. Selain akses yang memadai, terdapat beberapa fasilitas yang disediakan seperti ruang ganti setelah melukat di sebelah jaba sisi tempat pengelukatan dan juga kamar mandi yang terletak di beberapa meter dari jaba sisi agar tidak mengotori area pura. Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, Pura Tirta Empul cukup ramai dikunjungi oleh umat yang melukat/nunas tirta atau sembahyang selain masyarakat Apuan dan selalu ada penjaga di pos awal atau tempat parkir kendaraan. Namun, saat terjadi pandemi Covid-19 pengunjung menurun drastis dan hingga kini tidak ada yang menjaga baik di pos awal ataupun di Pura Tirta Empul itu sendiri. Oleh karena itu, jika terdapat umat/masyarakat yang ingin nunas tirta untuk kebutuhan mebayuh dan atau lainnya harus menghubungi Jro Mangku Srigati terlebih dahulu agar beliau dapat memimpin ucapara penunasan tirta atau persembahyangan tersebut.



